Senin, 25 November 2019, 08:04
Kab Tulungagung (inmas)-Lomba Inovasi Pengelolaan Madrasah Tahun ini menjadi lomba yang istimewa bagi MTs Miftahul Huda (Mifda) Karangsono Ngunut Tulungagung. Pasalnya, madrasah ini berhasil meraih juara 1 kategori Green school/Madrasah sehat di Lomba Inovasi Pengelolaan Madrasah (LIPM) ditahun 2019 yang diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dan ini menjadi kado terindah di Hari Guru Nasional tahun ini.
Tim LIPM MTs Mifda ini langsung diketuai oleh Kepala Madrasahnya Edy Suwito. Dengan komandonya, seluruh anggota tim bekerja keras, cerdas dan ikhlas sehingga terbentuki Tim LIPM yang solid dan kompak. Dirinya berharap prestasi yang diraih madrasahnya memotivasi dan menginspirasi madrasah yang lain.
“Harapan kami kedepan, semoga Prestasi ini bisa memotivasi dan menginspirasi madrasah-madrasah yang lain untuk bisa ikut di lomba LIPM di tahun mendatang, sehingga Program Lomba Inovasi Pengelolaan Madrasah ini akan lebih marak lagi di minati oleh berbagai Madrasah, baik jenjang RA, MI, MTs. dan MA, dalam berbagai kategori yang ada, baik kategori green school, Madrasah sehat, religi, riset, literat, maupun inspiratif, khususnya Madrasah yang ada di jawa Timur, untuk mewujudkan Program GEMI (Gerakan Madrasah Inovasi),”harap Edy
“Dan bagi Keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Ngunut- Tulungagung menumbuhkan jiwa wirausaha pada peserta didik harus ditanamkan sejak dini. Melalui budi daya puring inilah diupayakan akan bisa menumbuhkan jiwa enterpreneur pada peserta didik. Mereka harus diberi media untuk mengaktulisasi minat dan bakatnya,”imbuhnya
Edy menceritakan apa yang sudah dilakukan madrasahnya. Budi daya puring hybrid di madrasahnya menjadi salah satu hal yang mengantarkan madrasahnya menjadi juara. Menurutnya budidaya puring ini merupakan media untuk menumbuhkan spirit wirausaha bagi peserta didik. Mereka telah terlatih untuk menyilang bunga puring, sehingga menghasilkan jenis puring dengan species baru.
Lebih lanjut pria bersahaja ini mengatakan Persilangan sudah dilakukan sebanyak 315 kali dan menghasilkan sekitar 1045 jenis puring baru, dan dari 1045 puring itu masih dilakukan seleksi, yang akhirnya menghasilkan sekitar 150 puring yang punya varian warna bagus.
Dikatakannya para penggemar bunga puring di kota Tulungagung dan sekitarnya, khususnya Nursery sudah melakukan transaksi hasil budidaya puring dari madrasahnya, tentu ini bisa menjadi salah satu sumber income Madrasah yang bisa digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan OSIM di madrasahnyaMiftahul Huda Karangsono - Ngunut.
Dan satu hal yang membanggakannya, Waktu di akhir penilaian di lomba LIPM beberapa waktu yang lalu, dirinya meminta pada tim juri untuk memberi nama Puring hybrid baru hasil silangan dari madrasahnya yang belum diberi nama.
“kami meminta tim juri untuk memberi nama pada Puring Hybrid baru hasil silangan yang masih no name, lalu tim memberi nama Yelowis,” ungkap Edy
“Ini sungguh moment yang menyejarah dan membahagiakan bagi keluarga besar MTs. Miftahul Huda Ngunut, Tulungagung. Semoga Yellowis segera mendunia dan semoga Alloh swt. Meridhoi-Nya. Aamiin.”harap pria murah senyum ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar